Indonesia sedang diguncang masalah mengenai stabilitas politik nasional dan hal ini pun berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat. Kasus mantan Bedum PD "M Nasaruddin" mampu memporak-porandakan keadaan politik di Indonesia, banyak politisi yang ikut "terseret" dalam kasusnya tersebut, yaitu terkait kasus pembangunan wisma atlet. Cemas berada di Indonesia, karena sudah tidak ada "teman setia" lagi, lalu ia melakukan plesir ke luar negeri layaknya aktor-aktor koruptor terdahulu. Singapura,Thailand,Malaysia bahkan Argentina pun terindikasi menjadi tempat singgah Nasaruddin. Dalam persembunyiannya, Nasaruddin pun melakukan aksi-aksi tembakan jarak jauh melalui media-media di Indonesia kepada "lawan" maupun "teman setia" nya. Singkat cerita Nasaruddin pun ditangkap di Columbia, hal ini menurut saya bukan karena sebuah prestasi dari usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam mencari buronan ini, akan tetapi ini sebuah "accident" dan permulaan malapetaka bagi sebagian politisi yang terindikasi melakukan korupsi jamaah dengannya.
Sang Koruptor kita ini beda dengan koruptor-koruptor sebelumnya (sesepuhnya).
"Senjata makan tuan"
"Ada uang Si aBang saYang, ketahuan orang saya di tendang abang"
"Tidak ada "musuh" dan "teman" yang abadi"
Sekarang saatnya kita selaku masyarakat Indonesia sebawah-bawahnya ini, wajib melakukan controlling terhadap proses kasus ini, pembuktian lembaga super body KPK dalam mengusut kasus ini perlu mendapat dukungan dari masyarakat jangan sampai ada upaya-upaya intervensi dari pihak-pihak manapun...
==JAGALAH KEBERSIHAN==
(jangan sampai sampahnya tercium tetangga, baru BERSIH-BERSIH!!)--vic--