Kamis, 11 Agustus 2011

Jagalah Kebersihan!!!




Indonesia sedang diguncang masalah mengenai stabilitas politik nasional dan hal ini pun berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat. Kasus mantan Bedum PD "M Nasaruddin" mampu memporak-porandakan keadaan politik di Indonesia, banyak politisi yang ikut "terseret" dalam kasusnya tersebut, yaitu terkait kasus pembangunan wisma atlet. Cemas berada di Indonesia, karena sudah tidak ada "teman setia" lagi, lalu ia melakukan plesir  ke luar negeri layaknya aktor-aktor koruptor terdahulu. Singapura,Thailand,Malaysia bahkan Argentina pun terindikasi menjadi tempat singgah Nasaruddin. Dalam persembunyiannya, Nasaruddin pun melakukan aksi-aksi tembakan jarak jauh melalui media-media di Indonesia kepada "lawan" maupun "teman setia" nya. Singkat cerita Nasaruddin pun ditangkap di Columbia, hal ini menurut saya bukan karena sebuah prestasi dari usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam mencari buronan ini, akan tetapi ini sebuah "accident" dan permulaan malapetaka bagi sebagian politisi yang terindikasi melakukan korupsi jamaah dengannya.
Sang Koruptor kita ini beda dengan koruptor-koruptor sebelumnya (sesepuhnya).
"Senjata makan tuan" 
"Ada uang Si aBang saYang, ketahuan orang saya di tendang abang"
"Tidak ada "musuh" dan "teman" yang abadi"
Sekarang saatnya kita selaku masyarakat Indonesia sebawah-bawahnya ini, wajib melakukan controlling terhadap proses kasus ini, pembuktian lembaga super body KPK dalam mengusut kasus ini perlu mendapat dukungan dari masyarakat jangan sampai ada upaya-upaya intervensi dari pihak-pihak manapun...


==JAGALAH KEBERSIHAN== 
(jangan sampai sampahnya tercium tetangga, baru BERSIH-BERSIH!!)


--vic--


Selasa, 19 Juli 2011

Mahasiswa Merenung






Ketika temanku bangun, aku masih tidur.
Ketika temanku mandi, aku masih tidur.
Ketika temanku kuliah, aku masih tidur.
Ketika temanku pulang, aku bangun. Dan,
Ketika temanku lulus, aku masih kuliah.











Satu malam satu lembar saja!!
Diam & mulailah belajar!!
Bukankah janjimu ingin jadi SARJANA?
Janganlah membuat mereka meneteskan air mata!
Baju toga itu, mengeringkan semua keringat mereka!
Menghapus air mata mereka!
Membayar semua pengorbanan mereka!
Ingat..! Bukan emas & permata sebagai bentuk balas jasa!
Hanya kata - kata sederhana!
SARJANA Saja!!
Lupakah kau waktu mereka mengantarmu ke kota?
Mereka pulang lalu bercerita kepada siapa saja
bahwa anak mereka sekarang kuliah dan menjadi
calon SARJANA!
Mereka lalu menjual apa pun yang ada!
Mereka Mulai menghemat uang belanja!
Tetap bekerja walaupun HUJAN DAN PANAS! yang
mereka rasakan!mencoba tetap tersenyum walaupun
hidup dalam kekurangan, kita tak pernah tau,
mereka berlari kesana kemari mencari pinjaman
saat kita tiba tiba telepon atau sms meminta
untuk dikirim. Semua itu demi ANAKNYA yang tercinta.
(DEDIKASI UNTUK AYAH DAN IBU TERCINTA)


 
sumber:  http://fuckyeahmahasiswa.tumblr.com

Sabtu, 18 Juni 2011

Lingkaran Doa


 
Aku
dengan kaki-kaki yang kuat untuk terus berlari mengejar mimpi-mimpi
dengan pagi  "indah" cerah setiap kali mengawali hari
dengan kertas yang berisi tinta emas
dengan dasar ilmu-ilmu pengetahuan 20 tahun pertama-ku
dengan perjalanan panjang dan sisa waktu umur-ku

dan SEMUA dengan TUHAN yang membimbing di setiap jalan-ku

-------------------------------------------------------------------------------------------

buah pikir

Matahari masih sepenggal pagi itu, singkat cerita saya dalam sebuah perjalanan dan melewati sebuah pasar tradisional. Lalu saya pun akhirnya memutuskan untuk membeli makanan di sekitar pasar tersebut. Dan semangkok bubur ayam menjadi pilihan sarapan saya. Setelah menghabiskan semangkok makanannya,lalu saya pun berdialog dengan Penjual Bubur tersebut. Banyak hal dibicarakan, mengenai kehidupan di kota asal saya, kisah keluarga penjual bubur tersebut,dll. Setelah mau mengakhiri pembicaraan, lalu "Penjual tersebut menDOAkan saya agar selalu sukses dalam menjalani kehidupan". Sentak saya membalas DOA tersebut agar Penjual tersebut juga sukses dalam menjalani usahanya. Kemudian saya pun berpamitan dengan Penjual tersebut. Tidak lama kemudian dalam melanjutkan perjalanan saya berpikir "bahwa SEMUA yang saya lakukan hingga sampai di titik saat ini, tidak lain hal ini merupakan doa-doa di sekitar Penulis (KITA)". Di titik ini ada "TUHAN" lewat doa-doa dari orangtua,saudara,adik,kakak,tetangga,penjual bubur ayam,penjaga warung makan,tukang ojek semasa sekolah,dll. Dan yang perlu KITA SADARI bahwa "Doa-Doa yang berterbangan itu, dari MEREKA untuk KITA".


Sekarang mari kita lakukan terbaik dan jangan mengecewakan mereka-mereka yang telah mendoakan kita.
--vic--

Sabtu, 11 Juni 2011

Garis Penjaga jalanan













setiap jiwa mampu mek-manai setiap Garis-Garis -TUHAN NYA
baik secara beraturan maupun berantakan
garis-garis ini pun juga dimiliki oleh Sang Penjaga Jalanan tentunya tidak terlepas sebagai kodratnya (manusia)
garis-garis tepi ini MEREKA lihat dengan penuh perbedaan
dengan senyuman penuh intrik MEREKA mengukur detail setiap garis dengan EMOSI DUNIA

bukankah TUHAN telah bersabda "kita semua sama dalam satu garis"
lalu apa yang sudah MEREKA lakukan????



Tuhan Maha Mendengar
Tuhan selalu mendengar doa-doa setiap hambanya
Maka,berdoalah saudara-saudara (penjaga jalanan) ku



------------------------------------------------------------------------
buah pikir:
ketika sedang dalam perjalanan pulang, saya menyadari bahwa hari itu adalah MALAM MINGGU. Saat sedang berhenti di lampu merah, saya tidak sengaja memperhatikan saudara-saudara kita yang kurang beruntung. terlihat dari wajah mereka yang pasrah terhadap para aparat yang sedang menaiki mobil patroli Satpol PP. Dimana tepatnya 100 meter dari lampu merah tersebut penulis jumpai saudara-saudara kita yang lain sedang rekreasi, senang-senang, makan-makan,dll. Mungkinkah saudara-saudara kita itu tadinya hanya mencoba mencari sedikit peruntungan saja diantara saudara-saudaranya yang sedang BAHAGIA???


Semoga saudara-saudara kita diberikan Garis-Garis yang lebih baik...amiennn

--vic--

Pagi tanpa mentari







lintas kota di pagi ini sama seperti kemarin
dimana merah-kuning-hijau terus berdetak seiring harapan pagi ini
sepeda-sepeda dikayuh oleh para kaki-kaki yang rapuh
aku tahu ia seorang guru yang tahun demi tahun yang sudah lelah dalam mengisi negeri ku
bagaimana tidak???
kita telah banyak mendapat pelajaran dari seorang sesepuh ini
Mereka tidak menanak nasi saat pergi
namun mereka bekerja,berjalan serta berjuang hidup dengan ikhlas hati
kita harus tahu bahwa mereka bukanlah wayang-wayang para dalang
walaupun ia mengalami pagi tanpa mentari
mereka tetaplah semangat-semangat bagi kamu di usia dini

"Hidup ini surga, pintunya ada di hati." -- Kahlil Gilbran

--vic--